Kali ini saya akan bercerita tentang minyak. Apa sih itu minyak ? Karena kita sebagian besar adalah mahasiswa Teknik Perminyakan, bahaya dong kalau enggak tahu apa itu minyak. Meskipun artikel ini, tidak memberikan batas kepada siapapun untuk membacanya.
Tentang Minyak di Teknik Perminyakan.
Setiap hari kita
berurusan dengan minyak loh, dari kita bangun tidur sampai nanti kita mau tidur lagi semua aktivitas kita melibatkan minyak. Tapi, apa itu minyak ?
Minyak bisa memiliki banyak arti. Coba tanya sama tukang pijet, pasti paling enggak dia jawab minyak itu licin. Ya, itu tidak salah. Minyak kayu putih, juga minyak. Minyak sawit, juga minyak. Karena definisi dari minyak adalah suatu fluida, yang tidak larut dalam air dan terasa licin bila di pegang. Tapi apa sih, minyak yang kita pelajari di Teknik Perminyakan ?
Minyak ini sebenarnya adalah hidrokarbon. Hidrokarbon adalah senyawa kimia
yang terdiri dari hidrogen dan karbon. Hidrokarbon dapat ditemukan di bawah pijakan kaki kita,
jauh di dalam bumi. Biasanya, hidrokarbon yang berada di dalam bumi tersebut,
dalam bentuk crude oil (minyak mentah) yang mana terdiri dari zat zat organik
yang membusuk dan menghasilkan banyak hidrogen dan karbon.
Minyak yang seperti
ini adalah minyak yang kita dapatkan dengan melakukan pengeboran pada suatu
lapangan. Untuk dapat memproduksikannya, kita membutuhkan banyak ahli yang
terkait dari awal eksplorasi sampai abandonement. Prosesnya sangat panjang,
membutuhkan investasi yang besar dengan hasil yang menjanjikan dan resiko yang
besar. Pada saat kita eksplorasi saja kita mengeluarkan banyak uang untuk menemukan sebuah cadangan minyak dan itu
belum tentu dapat. Jadi, eksplorasi itu 50-50 bisa dapat, bisa tidak dapat.
Kalau eksploitasi pasti dapat.
Dari mana minyak
itu berasal ?
Jelas, minyak
berasal dari dalam bumi. Dengan proses jutaan tahun dan kondisi yang pas maka baru akan terbentuklah minyak bumi. Karena, kalau terlalu panas dia akan menjadi gas, kalau terlalu dingin dia enggak bakal jadi minyak.
Tapi, pernah kebayang nggak, seandainya minyak ada di permukaan bumi, enak enggak ya ? kita enggak perlu capek capek eksplorasi, ngebor, tinggal bikin pipa, storage ama unit processing. Kalau gitu mah enggak ada lumpur lapindo gitu.
Jawabannya enggak, bumi akan berada dalam bahaya kalau minyak ada di permukaan bumi. Minyak akan mencemari sungai, merembes di lapisan permukaan, yang akan membuat tanaman tidak dapat tumbuh. Belum lagi gas beracunnya, yang kalau di cium "Eh, bau apaan nih..", kemudian baunya hilang dan tiba-tiba kalian mati aja. Kalau itu terjadi, mungkin tidak akan ada kehidupan di muka bumi ini. Ngeri kan ?
Makanya, oleh Tuhan di sembunyikan minyak di dalam bumi. Supaya hambanya, bisa hidup sehat di permukaan bumi. Supaya kita berusaha, belajar untuk mengambil minyak itu dari bawah sana. Jadi, jangan pernah berfikir kalau minyak itu mengalir seperti sungai dan turun seperti hujan, bahaya.
Syarat
terbentuknya minyak bumi, cukup rumit. Karena prosesnya memakan waktu jutaan
tahun tadi. Minyak bumi berasal dari sisa sisa zat organik dari makhluk terdahulu, yang terendapkan.
Mungkin jaman dahulu ada dinosaurus atau binatang apapun itu, yang
lagi jalan jalan terus kena serangan jantung terus mati. Binatang kan tidak
memiliki kehidupan sosial yah. Mereka tidak punya hati. Temannya mati pun di
biarkan lah membusuk disitu. Seiring berjalannya waktu, dia mati, mereka semua mati. Kondisi bumi pada waktu
dulu itu kan berubah ubah karena lempeng bumi bergerak. Makanya terbentuklah
lapisan lapisan, yang akhirnya mengubur dinosaurus atau binatang binatang itu
tadi.
Seiring
berjalannya waktu lagi, zat zat organik yang ada didalam binatang tadi membusuk
dan berubah menjadi materal. Batuan yang mengandung materal ini disebut Source
Rock atau batuan induk. Source Rock inilah yang penting bagi anak Teknik
Perminyakan juga kepada masyarakat dunia sih, karena dari sanalah semua hal
hebat pada zaman ini berasal.
Source Rock tadi
berada di dalam bumi, yang pastinya temperaturnya tinggi (panas). Di butuhkan
temperatur khusus agar dapat mengubah materal menjadi hidrokarbon. Kalau
terlalu tinggi, dia menjadi gas. Kalau terlalu rendah, sukar terbentuk. Setelah
di masak, karena proses pemanasan tadi. Materal mengembang menjadi hidrokarbon.
Source Rock tadi, yang awalnya mampu menampung Materal menjadi pecah karena
adanya tekanan yang tinggi dari dalam. Dari situlah, migrasi minyak
berlangsung.
Minyak
bermigrasi, karena ada celah dan karena berat jenisnya yang ringan. Jadi, minyak
ini harus berjuang dengan gigihnya, bermigrasi dari batuan induk mencari tempat
persanggrahan yang disebut Trap atau jebakan atau cekungan. Kalau dia belum
menemukan Trap, dia akan terus bermigrasi sampai ketemu. Tapi pada akhirnya pasti ketemu kok. Jadi, kalian para
jomblo tidak usah khawatir. Seperti minyak, kalian akan menemukan Trap kalian
kok.
Trap adalah
struktur geologis kulit bumi, yang bentuknya tidak beraturan, akibat pergerakan
dari bumi sendiri, misalnya gempa bumi dan erosi gunung berapi yang menciptakan
sebuah ruang bawah tanah tempat terjebaknya hidrokarbon. Trap biasanya memiliki
sebuah lapisan impermeable atau sukar di lalui oleh fluida, yang menjebak
hidrokarbon didalamnya. Lapisan impermeable ini disebut Cap atau tudung.
Setelah terjebak apa
yang dilakukan oleh si minyak ?
Mereka berkumpul
dan menunggu, hingga akhirnya di produksikan oleh Perusahaan yang mengelola minyak
dan gas bumi. Dari situ kita dapat duit.
..
Kembali ke atas
lagi nih. Apa sih yang hebat tentang minyak bumi ini ?
Minyak bumi yang mentah, itu bisa di suling menjadi bahan bakar, lilin, aspal. Bahan bakar aja deh, yang kita sering temuin dan biasa kita beli. Kalau tidak ada bahan bakar, kalian pasti teriak-teriak muluk setiap hari. Shipment atau pengiriman barang bisa jadi berhari-hari. Dampaknya apa? Bayangkan aja jaman pertengahan, ngantar barang antar kota pakai kereta kuda, pakai kapal, kapan sampainya ?
Di negara kita, pembangkit listrik masih banyak yang menggunakan bahan bakar fosil. Kalau enggak ada listrik, gak bisa maen hp, buka fb, instagram, path, 9gage. Pasti pada bete. Ngerjain tugas, ngerangkum, nggak ada laptop, catat buku sampai habis. Nggak ada hiburan. Coba, rasanya kayak di terdamparkan di hutan.
Nah, dari minyak bumi kita bisa belajar. Bahwa proses itu tidaklah sebentar. Tapi, itu bukan berarti kita boleh bermalas-malasan. Kita harus berusaha, berjuang seperti minyak mencari lapisannya. Kalau tidak cocok, cari terus sampai ketemu.
Dari minyak, kita bisa belajar juga. Menunggu itu bukanlah proses yang mudah. Awalnya dia adalah makhluk hidup yang meninggal. Kemudian minyak terkubur dibawah sana lama banget, sampai akhirnya minyak di temukan dan di produksikan oleh para Engineer menjadi berguna bagi peradaban manusia.
Satu kebaikan dari masa lalu, yang di simpan rapat oleh waktu, hingga waktu mengijinkan kebaikan itu untuk melakukan kebaikan yang lain untuk peradaban sekarang. Bersabarlah, hingga waktu mengijinkan kita untuk melakukan kebaikan demi kemajuan negeri ini.
-NIM
Dari minyak, kita bisa belajar juga. Menunggu itu bukanlah proses yang mudah. Awalnya dia adalah makhluk hidup yang meninggal. Kemudian minyak terkubur dibawah sana lama banget, sampai akhirnya minyak di temukan dan di produksikan oleh para Engineer menjadi berguna bagi peradaban manusia.
Satu kebaikan dari masa lalu, yang di simpan rapat oleh waktu, hingga waktu mengijinkan kebaikan itu untuk melakukan kebaikan yang lain untuk peradaban sekarang. Bersabarlah, hingga waktu mengijinkan kita untuk melakukan kebaikan demi kemajuan negeri ini.
-NIM